Hati-hati dengan Jejak
عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، َقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا، وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا، وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ» رواه مسلم وأحمد
Dari Jarir bin Abdullah RA, Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang mencontohkan sunnah (kebiasaan) baik di dalam Islam maka baginya pahala dan pahala orang yang mengerjakan sunnah tersebut setelahnya tanpa mengurangi dari pahala-pahala mereka dan barangsiapa yang mencontohkan sunnah (kebiasaan) yang buruk di dalam Islam maka baginya dosa dan dosa yang mengerjakan sunnah yang buruk tersebut setelahnya tanpa mengurangi dosa-dosa sedikitpun pelakunya" (H.r. Muslim No. 15 [1017] dan Ahmad No. 19156)
Allah tidak hanya mencatat pahala dari kebaikan yang kita lakukan, tapi juga mencatat pahala untuk kita dari perbuatan baik orang yang mengikutinya. Demikan juga dengan kejelekan, maka dosa orang yang mengikutinya pun akan dibebankan kepada kita juga.
Kita jangan fokus kepada perbuatan kita, tapi juga harus mempertimbangkan dari dampaknya, apakah akan meninggalkan jejak kebaikan atau justru sebaliknya, karena jejak dari amal kita, akan citatat untuk kita juga. Sebagaimana firman Allah SWT, “ Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh) ” (QS. Yasin: 12)
Maka hati-hatilah dengan jejak amal kita, jangan sampai menjadi dosa jariyah. Na’udzu billah !
Wassalam,
_HM
Tulis Komentar