0811106108

MENGENAL CIRI FISIK NABI MUHAMMAD

$rows[judul]

Keluarga Besar Al-Irsyad yg berbahagia....

Di antara kesempurnaan iman seorang muslim adalah mencintai Nabi kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

“Tidaklah salah satu dari kalian beriman, hingga aku (Rasulullah) lebih kalian cintai dari kedua orang tua, anak-anaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Muslim)

Maka dari itu, sepatutnya bagi seorang muslim untuk bisa mencintai Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga merupakan manusia terbaik yang Allah utus agar kita jadikan sebagai panutan dan teladan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Azhab: 21)

Agar kita bisa mencintai dan meneladani Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam, tentunya kita perlu untuk mengenal tentang beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika kita lebih mengenal tentang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tentunya kita akan lebih mencintai beliau dan juga bisa mencontoh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dengan lebih baik. Maka dari itu, pada kesempatan ini, akan kita bahas mengenai ciri-ciri fisik beliau shallallahu ’alaihi wasallam.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ بِالطَّوِيلِ الْبَائِنِ وَلَا بِالْقَصِيرِ وَلَيْسَ بِالْأَبْيَضِ الْأَمْهَقِ وَلَا بِالْآدَمِ وَلَا بِالْجَعْدِ الْقَطَطِ وَلَا بِالسَّبِطِ بَعَثَهُ اللَّهُ عَلَى رَأْسِ أَرْبَعِينَ سَنَةً فَأَقَامَ بِمَكَّةَ عَشْرَ سِنِينَ وَبِالْمَدِينَةِ عَشْرَ سِنِينَ وَتَوَفَّاهُ اللَّهُ عَلَى رَأْسِ سِتِّينَ سَنَةً وَلَيْسَ فِي رَأْسِهِ وَلِحْيَتِهِ عِشْرُونَ شَعْرَةً بَيْضَاءَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang tingginya sedang, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi, tidak terlalu putih dan tidak terlalu coklat. Rambutnya berombak, tidak keriting dan tidak lurus. Allah mengutusnya pada umur empat puluh tahun. Beliau tinggal di Makkah sepuluh tahun dan di Madinah sepuluh tahun juga. Dan wafat pada umur enam puluh tahun, dan jumlah uban di kepala dan jenggotnya tidak lebih dari dua puluh.” (HR. Muslim)

Hadis Anas bin Malik di atas menjelaskan kepada kita bagaimana fisik Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Pada hadis tersebut, dijelaskan mengenai postur tubuh Rasulullah, warna kulit beliau, dan juga rambut beliau shallallahu ’alaihi wasallam.

Postur tubuh Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam

Postur tubuh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana yang disebutkan di hadis Anas bin Malik di atas adalah beliau berpostur sedang. Beliau tidak pendek dan juga tidak terlalu tinggi. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga memiliki postur tubuh yang proporsional sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu,

كَانَ رَسُولُ الله رَبَّعَةٌ: لَيْسَ بِالطَّوِيلِ وَلَا بِالقَصِيرِ، حَسَنَ الجِسْمِ

“Rasulullah memiliki badan yang sedang, yaitu tidak tinggi dan juga tidak pendek, perawakannya bagus.” (HR. Tirmidzi)

Syekh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menjelaskan makna (حَسَنَ الجِسْمِ) dari hadis di atas adalah,

أنَّ الله له من عليه بجسم معتدل في الخلق متناسق الأعضاء

“Sesungguhnya Allah telah menganugerahkan kepada beliau dengan tubuh yang proporsional dengan anggota badan yang simetris.”

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga memiliki pundak yang bidang dan beliau juga merupakan seorang yang memiliki badan yang bagus dan juga tampan. Ini sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis yang diriwayatkan di dalam Shahih Muslim,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا مَرْبُوعًا بَعِيدَ مَا بَيْنَ الْمَنْكِبَيْنِ عَظِيمَ الْجُمَّةِ إِلَى َحْمَةِ أُذُنَيْهِ عَلَيْهِ حُلَّةٌ حَمْرَاءُ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا قَطُّ أَحْسَنَ مِنْهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu berperawakan sedang, berpundak bidang, rambutnya lebat terurai ke bahu hingga sampai kedua cuping telinganya. Pada suatu ketika, beliau pernah mengenakan pakaian berwarna merah, tidak ada seorang pun yang lebih tampan dari beliau.” (HR. Muslim)

Beliau juga memiliki tubuh yang kuat yang diisyaratkan dengan tebalnya kulit telapak tangan dan telapak kaki beliau dan juga persendian beliau shallallahu ’alaihi wasallam yang besar sebagaimana yang terdapat pada hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu,

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ ﷺ بِالطَّوِيلِ وَلَا بِالقَصِيرِ، شَثْنُ الْكَفَّيْنِ وَالقَدَمَيْنِ، ضَخْمُ الرَّأْسِ، ضَخْمُ الكَرَادِيسِ ، طَوِيلُ المَسْرُبَةِ، إِذَا مَشَى تَكَفَّا تَكَفُّوا كَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبَب، لَمْ أَرَ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah seorang yang tinggi namun juga tidak pendek. Kedua kulit telapak tangan dan telapak kakinya tebal. Kepala serta persendiannya besar. Memanjang rambut yang ada di antara dada dan pusarnya. Jika beliau berjalan, seakan-akan beliau sedang berjalan menuruni anak tangga. Aku (Ali radhiyallahu ’anhu) tidak pernah melihat orang seperti beliau sebelum dan sesudahnya.”

Rambut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki rambut yang tidak keriting dan juga tidak lurus sebagaimana dalam hadis yang telah disebutkan sebelumnya. Rambut beliau juga tidak terlalu panjang dan tidak pendek, panjangnya mendekati kedua pundak beliau sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Al-Barra’ radhiyallahu ’anhu,

لَهُ شَعْرٌ يَضْرِبُ مَنْكِبَيْهِ بَعِيدُ مَا بَيْنَ الْمَنْكِبَيْنِ لَمْ يَكُنْ بِالْقَصِيرِ وَلَا بِالطَّوِيلِ

“Beliau memiliki rambut (yang panjangnya) mendekati kedua pundak beliau, tidak panjang dan tidak pendek.” (HR. Tirmidzi)

Rambut beliau juga tidaklah putih dengan uban bahkan hanya memiliki sedikit uban saja. Sebagaimana yang ada dalam hadis yang telah disebutkan bahwa ketika di akhir hayatnya, beliau shallallahu ’alaihi wasallam hanya ada uban yang kurang dari 20 helai saja pada rambut dan jenggotnya sebagaimana yang telah disebutkan pada hadis dari Anas bin Malik sebelumnya.

Warna kulit Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Adapun warna kulit Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kulit beliau tidak sangat putih, tidak juga kecoklatan sebagaimana yang sudah disebutkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik di atas.

وَلَيْسَ بِالْأَبْيَضِ الْأَمْهَقِ وَلَا بِالْآدَم

“(Kulitnya) tidak terlalu putih dan tidak terlalu coklat.”

Syekh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menjelaskan makna hadis tersebut,

والمعنى أنه ليس بالشديد البياض ، ولا هو أيضًا بالأسمر، وإنما لونه كما سيأتي في بعض الأحاديث بياضُ مُشْرَبُ بحُمْرَة

“Maknanya bahwasanya kulit beliau tidaklah sangat putih dan tidak juga kecoklatan. Akan tetapi, warna kulit beliau sebagaimana yang nanti akan dijelaskan dalam beberapa hadis adalah putih yang agak kemerahan.”

Adapun di antara hadis yang menunjukkan bahwa warna kulit beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah putih yang agak kemerahan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَزْهَرَ اللَّوْنِ كَأَنَّ عَرَقَهُ اللُّؤْلُؤُ إِذَا مَشَى تَكَفَّأَ وَمَا مَسِسْتُ حَرِيرَةً وَلَا دِيبَاجَةً أَلْيَنَ مِنْ كَفِّهِ وَلَا شَمِمْتُ رَائِحَةً قَطُّ أَطْيَبُ مِنْ رَائِحَتِهِ مِسْكَةً وَلَا غَيْرَهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang yang berkulit putih kemerahan, keringatnya bagaikan permata. Apabila beliau berjalan, jalan dengan tegap. Dan tidaklah saya menyentuh kain sutera atau kain wol yang lebih halus dari telapak tangan beliau. Saya juga tidak pernah sekalipun mencium wangi dari minyak misk atau yang lainnya yang lebih wangi dari wanginya beliau.” (HR. Ad-Darimi)

Itulah beberapa ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)