Kisah Bara Bin Malik Radhiyallahu Anhu
Semangat Barra untuk memperoleh syahid terus berkobar, karena itu pertempuran demi pertempuran diikutinya. Tibalah pertempuran melawan tentara Persia di Tustar dimana ia juga terjun di dalamnya. Pasukan muslim berhasil memukul mundur pasukan Persia dan mengepung benteng kota Tustar, benteng pertahanan terakhir mereka.
Pasukan Persia bertahan dengan mengulurkan rantai--rantai besi panas yang ujungnya diberi pengait untuk menghalau pengepungnya, layaknya sedang memancing ikan. Mereka yang terkena kaitan dan ditarik ke atas benteng, nasibnya tidak akan beda jauh dengan ikan yang terkena pancingan nelayan. Beberapa orang muslim terkena kaitan dan ditarik ke atas, salah satunya adalah Anas bin Malik, saudara Bara bin Malik.
Melihat hal itu, Bara bergerak cepat untuk menyelamatkan saudaranya. Ia mencoba melompat dan memegang rantai besi tetapi tangannya jadi terbakar dan melepuh, namun demikian ia tidak berhenti berusaha sehingga akhirnya ia berhasil menaiki tembok dan memotong tali di atas rantai sehingga Anas bisa selamat.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, bahwa kadang-kadang ada orang yang berpakaian dua kain lusuh dan tidak diperdulikan (karena remeh keadaannya), tetapi jika dia bersumpah dengan nama Allah, maka Dia akan mengabulkannya, di antara mereka ini adalah Bara bin Malik.
Begitu kuatnya pertahanan benteng Tustar, kalau terus berlarut-larut seperti itu, bisa-bisa tentara muslim akan kalah, maka beberapa sahabat yang menjadi saksi akan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tersebut, segera meminta agar Bara berdoa dan bersumpah untuk kemenangan kaum muslimin. Bara memenuhi permintaan mereka ini. Ia berdoa, "Aku bersumpah kepadaMu, wahai Rabbku, berikanlah tengkuk-tengkuk mereka kepada kami, dan pertemukanlah aku dengan NabiMu…!”
Usai berdoa, bersama beberapa pasukan muslim lainnya, ia berusaha menyerang dan merusak pintu gerbang benteng yang begitu kokoh. Dan dengan pertolongan Allah mereka bisa menjebol benteng pertahanan Tustar, kemudian menyerang dan memporak-porandakan pasukan Persia. Bara sendiri berhasil berhadapan dengan Marzaban az Zarih, seorang pembesar dan pahlawan Persia yang telah terkenal, dan akhirnya ia berhasil membunuhnya. Tetapi keadaan Bara sendiri juga terluka parah, dan seperti permintaan doanya, ia gugur sebagai syahid dalam pertempuran ini. Peristiwa ini terjadi di masa khalifah Umar bin Khaththab.
InsyaAllah besok kita lanjutkan dengan Kisah Sahabat yang lainnya...
Semoga bermanfaat
Wasalam
Tulis Komentar