0811106108

KUNCI KETENANGAN HIDUP

$rows[judul]

Kajian Lajnah Dakwah 

KUNCI KETENANGAN HIDUP

Keluarga Besar Al Irsyad yang berbahagia……

Kedamaian jiwa sejati hanya dinikmati seorang mukmin ketika ia selalu dalam ketaatan kepada Allah azza wa jalla . Ketenangan hidup yang merupakan impian indah setiap orang, apapun profesinya, bagaimananpun status sosialnya, adalah cita-cita yang harus diwujudkan meskipun semua itu butuh proses dan usaha ekstra baik lahir maupun batin.

Ada banyak nasihat dari para salafuna ash-shalih agar diliputi kebahagiaan kebahagiaan sehingga bisa merasakan manisnya kehidupan, terlebih lagi di zaman sekarang, kaum muslimin sangat membutuhkannya agar iman tidak goncang serta hati tetap dalam koridor ketakwaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata: ”Orang yang selalu melakukan ketaatan kepada Allah azza wa jalla akan merasakan ketenangan dan ketentraman, walaupun salah satu diantara mereka, sesungguhnya Allah mereka pikiran yang luas dan perasaan”. (Tafsir Surat Al Maidah ayat 90).

Tingginya Ketakwaan Para Salaf

Para salaf terdahulu begitu mengagungkan faktor ketakwaan kepada Allah azza wa jalla dan dengan takwa terbukti mereka tenang hidup, pikirannya bergantung pada bekal akhirat dan merasa cukup dengan karunia Allah azza wa jalla . Berkata As Syaikh Al- Utsaimin rahimahullah : “Dahulu para 'ulama salaf diucapkan nama Allah, maka terjatuh sampai terjatuh apa yang ada ditangannya” ( Syarah Riyadhus Shalihin I / 544). Mukmin yang bertakwa tak akan galau hati, dengan karunia Allah yang diberikan kepada orang lain. Hatinya lapang dan mensyukuri semua nikmat Allah azza wa jalla , Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

انْظُرُوا لَى لَ لَا ا لَى لَا ا اَللَّهِ لَيْكُمْ

“ Orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan Allah yang telah diberikan berkat ” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Mukmin yang kuat selalu menomorsatukan ketakwaan kepada Allah azza wa jalla. Imam Al–Faqih Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Ketika engkau bertakwa kepada Allah, maka yakinlah bahwa jalan keluar dari semua kesempitan itu dari Allah” ( Syarah Riyadhus Shalihin: I 517).

Jika Hatimu Sempit

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

لا لا ل له لاوة الإيمان، الهداية، ليكثر التوبة الإستغفار.

“Siapa yang merasa tidak lapang, tidak mendapatkan kelezatan iman dan cahaya hidayah, maka hendaklah dia memperbanyak taubat dan istighfar” ( Majmu'ul Fatawa , jilid 5 hlm. 62).

Taubat dan istighfar merupakan kunci ketenangan hidup yang dengan keduanya hati orang mukmin merasa lapang karena mengingat Allah azza wa jalla . Memperbanyak istighfar mohon ampun kepada Allah azza wa jalla atas segala dosa, akan membuat hati dan lapang. Perasaan ketika ia merasa melakukan khilaf lalu bertaubat dan menggantinya dengan amal-amal shalih yang diridhai Allah azza wa jalla .

Fokus Diri Memperbaiki

Hidup akan menderita lahir batin ketika kita sibuk mencari apresiasi atau menilai hati lain, atau menyibukkan diri dengan sesuatu yang kurang penting yang berkaitan dengan masa lalu, sibuk dengan sesuatu yang akan datang berlebihan, yang semua itu tidak menguras energi psikis dan fisik yang bahagia . Ber galau-galau, ini jebakan yang membuat hati galau dan bisa memutuskan diri dari amal shalih. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'dy rahimahullah berkata:“Berhati-hatilah pada Anda, sampai menyesali berbagai masa lalu yang tidak menyenangkan Anda. Apakah yang terkait dengan kesehatan, harta, pekerjaaan duniawi atau semisalnya. Namun fokuskan keinginanmu untuk memperbaiki amalanmu sehari-hari“ ( Majmu' Muallafatis Syaikh, 21 / 258).

Agar pikiran jernih dan hati lembut hendaklah memperbaiki kualitas diri dan belajar terus menshalihkan diri agar selalu stabil imannya. terlalu mengkhawatirkan sesuatu yang belum pasti, menyerahkan semua Allah azza wajalla . Saatnya lebih fokus beramal shalih agar menjadi hamba yang beruntung, amal yang bisa menjalin cinta kepada Allah azza wa jalla.

Ibnul Jauzy rahimahullah menuturkan, “Barangsiapa ingin dibersihkan (diperbaiki) keadaannya, hendaklah ia bersungguh-sungguh memperbaiki amalannya” ( Shaidul Khathir , halaman 20).

Dan mukmin yang cerdas akan terlepas dari perasaan was-was, hati tak tenang, dan berbagai macam kehidupan. ketika merasa yakin dengan segala pilihan Allah azza wa jalla yang telah ditetapkan. Inilah kunci ketenangan hidup yang dianugerahkan Allah azza wa jalla kepada orang mukmin yang sempurna jannah.

Wallahu a'lam.

Wassalam

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)